Powered by Blogger.

Aku hanya ingin bilang

Aku tidak mau Ujian Praktek dan Ujian Sekolah. Mereka hanya bisa membuat otakmu sakit tahu. Mereka kan tidak punya perasaan. Mereka menyiksa dirimu bahkan membuat system di otakmu kacau. Mereka menyiksamu dengan apa saja yang berhubungan dengan praktek dan kelompok dan itu membuatmu kesal. Aku berharap mereka dimusnahkan dari bumi ini. Aku berharap mereka terkubur dalam-dalam. Aku tidak peduli apa yang akan mereka katakan. Yang pasti, aku benci mereka. Aku hanya ingin cepat-cepat mengikuti ujian penerimaan di SMA dan do-re-mi, selesailah perjuanganku. Aku tidak mau menghadapi mereka!

Aku benci kelasku yang sekarang dan aku membenci orang-orang di dalamnya. Mereka membuat dirimu bagai kacang polong yang direbus lama hingga membuat dirimu kepanasan dan bahkan system di otakmu kacau balau atau mungkin hancur. Hati-hati juga dengan telingamu karena bisa-bisa mereka membuat gendang telingamu berdendang karena nyanyian parau mereka. Bisa-bisa kau tidak bisa mendengar ibumu memanggil namamu lagi.

Itu deh konsekuensi yang harus kau terima bila kau menjadi salah satu prajurit di kelasku. Kau hanya bisa menutup kedua telingamu dan bilang ke hatimu untuk sabar.

Dan tolong, jangan coba-coba kau menantang Si Master Kelas Rambut Keriting Bergelar Maling Penggaris. Nanti kau bisa mati di tangannya sebelum kau mengatakan "Aku lulus". Hati-hati dengannya karena dia adalah penguasa kelas. Padahal dia bukan ketua kelas. Jaga deh barang-barangmu dengan baik. Apalagi penggarismu. Soalnya, diam-diam dia suka mencomot setiap penggaris yang ada di atas meja. Setelah itu, dia akan menggunakan penggarismu sebagai stik drum. Mengerikan banget, bukan?

Aku sudah coba untuk nanya ke dia bahwa mungkin dia amat sangat menginginkan drum beserta stiknya, tapi dia malah berkata, "Jangan ikut campur kau!" Ah ya sudahlah, aku juga nggak peduli dengan kau.

Aku mencoba menahan untuk nggak terjatuh dari bangkuku ketika tertawa bersama Miss Anti Cemberut. Mungkin bagi orang lain, leluconnya seperti lelucon monyet, tapi bagiku itu seperti lemon! Ah, apa hubungannya? Aku juga nggak tahu. Aku hanya ingin menulis di sini.

Kurasa otakku kacau. Tuh kan, ini gara-gara mereka! Kuharap ada dokter yang mau menormalkan otakku lagi. Tolong banget deh, musnahkan Ujian Praktek dan Ujian Sekolah. Apalagi drama segala bahasa dengan segala tetek-bengeknya itu. Terima kasih.