Powered by Blogger.

Halo lagi, Senrup

Demi janggut Merlin, waktuku dihabiskan untuk berkutat dengan Senrup.



Itu adalah desain awal. Oh well, jujur saja, aku rada mengikuti desain rumah yang ada di internet. Tapi, menurutku hasilnya beda jauh. Karena minder begitu melihat desain-desain rumah yang lain (astaga, kenapa mereka bisa mendesain rumah semegah itu?), aku memutuskan untuk menggantinya.



Desain kedua. Ada yang berkomentar mirip gereja, bahkan... sekolah. Oke, padahal awalnya mau bikin rumah bertema kerajaan, lengkap dengan menara pengawas, parit untuk menghalau musuh, dan pintu gerbang besar tapi kurasa imajinasiku terlalu mainstream. Daripada tak ada gambar sama-sekali--karena sudah deadline, kuputuskan dengan pasrah untuk memakai desain ini. Ah ya, ngomong-ngomong nyadar nggak tiang penyangga di gambar sebelum diwarnai rada ganjil? Dan sialnya sudah ditimpa oleh drawing pen, jadi mana bisa dihapus. Jadi, aku hitamkan saja tiangnya.


Kenapa warna pink? Entahlah, aku tak bisa memastikan apakah ini karena seleraku yang buruk atau tak ada lagi pilihan warna kertas krep.